Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Penyuluh Perikanan Satminkal Maros Mengikuti Diklat Cyber Extension

Guna mendukung era 4.0 yakni era dimana semua kegiatan akan berbasis teknologi tanpa terkecuali kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh Penyuluh. Untuk mendukung era 4.0 maka   Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (Puslatluh) melaksanakan Pendidikan dan Latihan Cyber Extension   pada tanggal 10 sampai 12 Desember 2018 di Balai Diklat Aparatur Sukaman di Kabupaten Subang Jawa Barat. Pendidikan dan Latihan Cyber Extension ini diikuti oleh 100 Orang Penyuluh Perikanan yang berasal dari 9 Satminkal yang ada Indonesia. BRPBAP3 Maros sendiri mengikuti sertakan penyuluh perikanan sebanyak 10 orang yang terdiri dari 4 Orang Luhkan Sul-sel, 4 Orang luhkan Sultra dan 2 Orang Luhkan Sultra Dalam sambutan dan Arahannya sekaligus membuka Pendidikan dan Latihan Cyber Extension Plt. Kepaa Balai Diklat Aparatur Sukamandi Bapak Raden Hernan Mahardika   S.STP. MM yang mewakili Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Kapuslatluh) KKP mengharapkan dengan adanya kegiatan ini Penyulu

BPPP Bitung Melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Pakan dan Pemeliharaan Kapal Fiber

Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BPPP) Bitung melakukan Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Pakan Mandiri dan Pelatihan Perbaikan dan Pemeliharaan Kapal Fiber  di dKota Parepare pada Tanggal 15 sampai 17 November 2018. Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan oleh Bapak GANI ASRI MUHARAM, A.Md dan PUNGKY HERLAMBANG, A.Md dan didampingi oleh Penyuluh Perikanan PNS dan Penyuluh Perikanan Bantu (PPB). Kegiatan ini bertujuan untuk melihat efek dari pelatihan tersebut. Metode yang dilaksanakan adalah membagikan kuisioner kepada Pelaku utama sebanyak 30 untuk Pelatihan Pembuatan Pakan Mandiri dan 30 Kuisioner Pelatihan Perbaikan dan Pemeliharaan Kapal Fiber. Dan diharapkan dengan evaluasi ini bisa mengetahui hasil pelatihan tersebut.

Pemerintah Kota Parepare Menyerahkan Bantuan Kepada Kelompok Perikanan Serta Pelaku Utama

Bertempat di Kelurahan Sumpang   Minangae Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare Walikota Parepare Bapak Dr.H.Taufan Pawe, SH.MH didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Ir.Hj.ROSTINA, MP ,   dan dihadiri pula oleh para Pejabat Eselon II, Camat serta Lurah, Kepala Bidang Perikanan serta staf dan Penyuluh Perikanan PNS serta Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) menyerahkan Bantuan Kepada Kelompok Perikanan dan Pelaku Usaha atau Pelaku Usaha. Adapun jenis bantuan yang diberikan adalah Mesin sebanyak 8 Unit dan Perahu Fiber sebanyak 3 Unit untuk Kelompok 45, Dalam sambutannya Walikota Parepare Bapak Dr.H.Taufan Pawe, SH.MH, menghimbau bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Parepare adalah wujud kerja nyata pemerintah dalam upaya meningkatkan taraf hidup nelayan. Dikarenakan banyaknya asumsi bahwa nelayan miskin kebanyakan bersumber dari nelayan. Sehingga dengan adanya bantuan ini nelayan dapat melakukan kegiatan perikanan lebih intens lagi dan tentunya berban

Pelatihan Perbaikan dan Pemeliharaan Kapal Fiber Di Kota Parepare

Guna Mendukung   Program Pendampingan Bantuan Di Kota Parepare Propinsi Sulawesi Selatan , Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung mengadakan Pelatihan Perbaikan dan Pemeliharaan Kapal Fiber yang diadakan pada tanggal 25 sampai dengan 30 September 2018 di Bidang Perikanan Aula Perikanan Kota Parepare. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare Yakni Ibu Ir.Hj.ROSTINA, MP didampingi oleh Kepala Bidang Masyarakat Nelayan Pesisir yakni Bapak Dr. Ir. Abdullah, MM serta Tim Pengajar yang berjumlah 4 orang dibawah Pimpinan Bapak HIDAYAT LANTAH, SE selaku perwakilan dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung . Dalam arahannya beliau mengharapkan kegiatan ini dapat berlangsung secara kontinue bukan hanya pada tahun 2018 saja melainkan pada tahun-tahun berikutnya dikarenakan jumlah nelayan yang membutuhkan pelatihan tersebut tergolong sangat banyak mengingat dar 4 Kecamatan 22 Kelurahan serta 22 Keluraha

PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN BUATAN OLEH BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN (BP3) BITUNG

  Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Bitung melaksanakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Buatan dikota parepare tanggal 25 sampai 29 Juli 2018 dimana bertujuan mendukung Program Peningkatan Produksi Perikanan. Dalam pelaksanaannya  Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Bitung bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bacukiki Barat, Penyuluh Perikanan PNS serta Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) Kota Parepare.             Kegiatan ini melibatkan peserta sebanyak 30 orang dari Orang pelaku utama atau pelaku usaha yang bergerak dalam bidang budidaya perikanan khususnya budidaya air tawar serta  pernah mendapatkan Bantuan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Adapun materi kegiatan terbagi dua yakni  Materi kelas  yang bertujuan memberikan pemahaman tentang Apa itu Pakan Buatan, Jenis-jenis Kompisisi yang terkandung dalam pakan buatan serta  Materi Lapangan atau Praktek   Lapang  yang bertujuan meng

ALAT TANGKAP BAGAN DAN JENISNYA

Bagan adalah salah satu jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di tanah air untuk menangkap ikan pelagis kecil, pertama kali diperkenalkan oleh  n singkat alat tangkap tersebut telah dikenal di seluruh Indonesia. Bagan dalam perkembangannya telah banyak mengalami perubahan baik bentuk maupun ukuran yang dimodofikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan daerah penangkapannya. Berdasarkan cara pengoperasiannya bagan dikelompokkan dalam jaring angkat ( lift net ), namun karena menggunakan cahaya lampu untuk mengumpulkan ikan maka disebut juga  light fishing (Subani dan Barus, 1972; Baskoro dan Suherman, 2007).    Menurut  Baskoro   dan Suherman (2007), bagan dapat diklasifisikan menjadi dua, yaitu bagan tancap dan bagan apung. Bagan tancap merupakan bagan yang dipasang dengan jalan menancapkan rangka badan kedalam perairan sehingga posisi bagan tancap hanya dapat sekali ditanam dan tidak dapat dipindah-pindah selama musim penangkapan. Operasi penangkapan bagan tancap dilakukan pa

MENGENAL TERUMBU KARANG

Terumbu karang terdiri dari dua kata, yakni terumbu dan karang. Istilah terumbu dan karang memiliki makna yang berlainan. Istilah karang merujuk pada sekumpulan binatang. Sedangkan terumbu merupakan struktur kalsium karbonat (CaCO 3 ) yang dihasilkan oleh karang. Dalam bahasa Inggris disebut  coral reef Terumbu karang atau dikenal dengan istilah  coral reef  adalah sekumpulan  karang yang menghasilkan kapur dan bersimbiosis dengan zooxanthellae, yaitu  organisme uniseluler  yang dapat melakukan proses fotosintesis. Meskipun beberapa karang memiliki bentuk menyerupai  tumbuhan kingdom plantae , namun karang dalam  klasifikasi makhluk hidup  termasuk dalam kingdom animalia. Terumbu karang dalam  pengelompokan hewan  dikelompokkan dalam kelas anthozoa. Pada bentuk sederhananya, terumbu karang dibentuk oleh polip, yaitu bentuk tabung yang memiliki mulut diatasnya. Polip inilah yang berperan dalam pembiakan karang Terdapat dua macam karang, yakni karang keras dan karang lunak. Kar
PERUBAHAN KARTU NELAYAN KE KARTU KUSUKA Sejak terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 16/PERMEN-KP-KP/2016 Tentang Kartu Nelayan yang kemudian di sosialisasikan kesetiap Dinas Perikanan baik itu Tingkat Propinsi maupun Tingkat Kabupaten dan Kotamadya yang kemudian disosialisasikan pula ke para penyuluh perikanan dimana para penyuluh perikanan adalah ujung tombak dalam kegiatan ini yang akan turun ke para pelaku utama  perikanan khususnya adalah nelayan tangkap. Namun seiring perjalanan Kartu Nelayan yang selama ini menjadi pegangan bagi nelayan tangkap beralih atau berganti dengan Kartu Kusuka atau Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 39 Tahun 2017 . Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 39 Tahun 2017  Tentang Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan atau Kusuka mempunyai Tujuan  Meningkatkan Pelayanan kepada Pelaku Usaha Kelautan dan Perikana Meningkatkan Efek