Langsung ke konten utama

Postingan

SOSIALISASI RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERIKANAN TAHUN 2023 BAGI PENYULUH PERIKANAN KABUPATEN MAROS

Postingan terbaru

Pelatihan Teknis Pengembangan Budidaya Dengan Sistem CBIB

                 Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bontoa Desa Pajukkukang, Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros, pada hari rabu tanggal 16 November tahun 2022 Bidang Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Maros melaksanakan Kegiatan Pelatihan Teknis Pengembangan Budidaya Dengan Sistem Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) bagi pelaku utama atau pelaku usaha yang akan menerima bantuan pada tahun 2023.            Dimana dalam pelatihan teknis ini dibuka langsung oleh Bapak Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maros Yakni Bapak Ir.Muhadir, MM yang di dampingi oleh Plt.Kepala Bidang Budidaya Bapak Rukhman          Inti dari  Pelatihan Teknis Pengembangan Budidaya Dengan Sistem ca ra Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) adalah bagaimana pelaku usaha atau pelaku utama menggunakan pupuk organik sebagai pengganti pupuk subsidi yang saat ini sukar diperoleh.  dengan adanya penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk subsidi diharapkan beberapa hal  Pengolahan lahan akan semakin optimal atau bisa

Pemanfaatan Ikan Tidak Layak Konsumsi Sebagai Sumber Pakan Utama

Pakan merupakan salah satu sumber utama dalam proses kegiatan budidaya, dengan tidak nya pakan bagi kegiatan budidaya dapat dikatakan kegiatan budidaya itu tidak ada gunanaya. Mengingat pentingnya hal tersebut diatas, maka diperlukan sumber pakan yang tidak hanya bersumber dari pakan yang dijual di toko-toko dikarenakan harga pakan yang dijual pasaran tergolong sangat tinggi. Direktorat Perikanan Budidaya (DJPB) dalam beberapa tahun ini, mengharapkan pembudidaya ikan untuk mengembangkan kegiatan pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan baku yang tersedia di lapangan. Dan hal ini juga dilakukan di Kota Parepare tepatnya di Detasemen B Brimob Kota Parepare dengan memanfaatkan Ikan layak konsumsi sebagai sumber pakan utama. Detasemen B Brimob Parepare dalam dua bulan terakhir ini mulai mengiatkan kegiatan budidaya terutama kegiatan budidaya ikan lele. hal ini dilakukan untuk memanfaatkan lahan yang tidak gunakan sekaligus sumber pendapatan bagi anggotanya. selain didukung dengan lahan yang

DIGITALISASI DATABASE POTENSI PERIKANAN KABUPATEN MAROS TAHUN 2021

                         Rabu tanggal 08 September 2021 bertempat di Ruang Penyuluhan Perikanan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maros yakni Bapak Ir. Muhadir, MM memperkenalkan salah satu aplikasi yang berisi tentang Database Potensi Perikanan Tahun 2021 yakni  potensiperikananmaros.id , dimana aplikasi ini merupakan updating data yang terakhir dilakukan pada tahun 2006.  Dalam penjelasannya Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maros  Bapak  Ir. Muhadir, MM , bahwa proses kegiatan ini telah dilaksanakan sejak bulan juni tahun 2021 dimana sumber datanya berasal dari penyuluh perikanan yang berada di wilayah kerja masing-masing. Dengan adanya aplikasi mengenai digitalisasi Data Potensi Perikana diharapkan adanya keterbukaan data perikanan yang selama ini agak sulit didapatkan. Aplikasi ini masih terus dalam pengembangan terutama dalam updating data, dan apabila ada koreksi terhadap data yang disajikan di aplikasi ini  dapat dilakukan updating data dengan cara menghubungi  admin yang bera

KUNJUNGAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN MAROS KE POKLAHSAR KOTA PAREPARE

                            Pada hari jumat tanggal 09 Juni 2021, Kelompok Pengolahan dan Pemasar (Poklahsar) Kota Parepare yakni  Kelompok Pengolahan dan Pemasar Kedai Pesisir, Kelompok Pengolahan dan Pemasar Irrennuang dan Kelompok Pengolahan dan Pemasar Bunga Mekar I mendapatkan kunjungan dari Dinas Perikanan Kabupaten Maros yakni Bidang Pengolahan dan Daya Saing yang dipimpin oleh Bapak Muhisal S.Pi, MP               Kunjungan yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten merupakan kunjungan awal dari kegiatan yang akan dilakukan beberapa  minggu kedepan dengan membawa pelaku utama atau pelaku usaha. Dalam Kunjungan ini,  Bapak Muhisal S.Pi, MP      sangat terkesan dengan kelompok pengolahan dan pemasar yang berada di Kota Parepare dikarenakan dengan luas  wilayah yang tidak begitu luas dapat mengembangkan usahanya sampai ke daerah-daerah walaupun sumber bahan bakunya sendiri berasal dari kabupaten maros. Selain itu pula  Bapak Muhisal S.Pi, MP     mengucapkan banyak terima kasih

Dampak Covid 19 Bagi Nelayan di Pesisir Pantai Cempae Kota Parepare

Wabah Covid 19 atau lebih dikenal dengan nama Virus Corona yang melanda hampir seluruh Negara dalam 3 bulan terakhir ini   tentu saja memiliki dampak yang begitu besar bagi perekonomian masyarakat tanpa terkecuali dan ini juga melanda nelayan yang berada di Pesisir Cempae Kelurahan Watang Soreang Kecamatan Soreang Kota Parepare. Dampak dari adanya wabah Covid 19 bagi nelayan adalah nelayan sekarang tidak lagi menjual / menitipkan hasil tangkapan di punggawa (penampung). Hal ini dikarenakan harga jual ikan menurun serta dalam proses penjualan pihak punggawa (penampung) memperoleh bagian 10 Persen dari hasil penjualan. Yang tentu saja membuat nelayan akan mengurangi pendapatan nelayan atau bahkan rugi, dikarenakan hasil penjualan setelah dipotong komisi bagi punggawa (penampung) tentu saja akan dikurangi lagi dengan biaya operasional nelayan yakni biaya BBM, biaya makan. Untuk mengurangi hal tersebut di atas, langkah yang diambil oleh nelayan dengan menjual sendiri hasil t

Studi Banding Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Majene di Kota Parepare

        Dalam rangka mengembangkan produktifitas pelaku usaha dan pelaku usaha serta acuan kegiatan bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Majene, maka pada tanggal 23 November tahun 2019,Kepala Bidang di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Majene beserta Kepala Seksi dan Staf serta didampingi oleh Penyuluh Perikanan yakni  Ibu  Rosmaladewi, A.Md.Pi , melakukan Studi Banding ke kelompok binaan penyuluh perikanan yang berada di Kota Parepare. Selain alasan tersebut di atas, studi banding juga ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kelompok yang telah dibina oleh penyuluh perikanan yang ada di Kota Parepare, mengingat Kota Parepare selama ini hanya dikenal oleh masyarakat luas sebagai kota jasa saja dan garis pantai Kota Parepare sendiri kurang lebih 12 Km apakah bisa kelompok perikanan bisa eksis dan berkembang.             Studi banding ini dimulai di Kelompok Kedai Pesisir, Kelompok Binaan dari   Ibu Zuliana, S.Pi  yang terletak di Kelurahan Cappa Galu